Penasihat Center for Sharia Economic Development (CSED) INDEF sekaligus Wakil Presiden RI periode 2019-2024, Ma’ruf Amin, menyoroti sejumlah perkembangan dalam ekonomi syariah yang perlu diperhatikan ke depan. Beberapa isu yang menjadi fokus meliputi regulasi dan kebijakan ekonomi syariah, sertifikasi halal, sampai dengan penguatan Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf (Ziswaf).

“Pertama, penguatan regulasi dan kebijakan, yaitu menyusun roadmap nasional ekonomi syariah, harmonisasi regulasi OJK, BI, Kemenkeu, dan Kemenag. Dan nantinya diusahakan untuk bisa (melalui) UU Ekonomi Syariah yang menggabungkan seluruh aturan yang ada,” ungkap Prof. Ma’ruf dalam sambutannya di Tasyakuran Milad 1 Tahun CSED INDEF, Kamis (18/9).

Di samping itu, penguatan infrastruktur syariah melalui peningkatan literasi dinilai tidak kalah penting untuk memperluas jaringan bank syariah, sekaligus mendorong inovasi produk. “Karena kita mengharapkan periode ke depan ini dapat memperbesar market share, pangsa pasar, atau kue yang diperoleh oleh ekonomi syariah,” ujarnya.

Baca Juga:

Sertifikasi halal yang cepat, murah, dan digital demi digitalisasi UMKM tidak luput dari atensinya. Menurut Ma’ruf, kluster industri halal yag mencakup fashion, kosmetik, farmasi sampai dengan pariwisata halal perlu dikembangkan ke depan, selain memfasilitasi ekspor produk halal ke pasar global dengan memberikan dukungan logistik, pembiayaan, dan promosi.

Keempat, penguatan riset dan sumber daya manusia (SDM) ekonomi syariah perlu semakin diperhatikan. Terakhir, penting memperkuat ziswaf melalui optimalisasi pengelolaan berbasis teknologi untuk pemberdayaan ekonomi umat.

Upaya ini dapat dilakukan dengan mengintegrasikan dana zakat dan wakaf produktif ke sektor riil seperti UMKM, pertanian, dan perumahan rakyat. Selain itu, jumlah pengusaha juga perlu diperkuat, baik di lingkup industri keuangan halal maupun dalam pengelolaan ziswaf.